Dicatat dan dirangkum oleh Juni Handayani
Di Bandung
Tips dan Trik Menanamkan Akhlaq pada Anak: Ust. Aam Amiruddin
RESUME
Allah kasih 3 perangkat buat manusia : pendengaran, penglihatan, hati nurani (gabungan rasa n logika)
Tugas ortu latih/jdkn kebiasaan. Tanamkan nilai/hikmah sbg bingkai/packaging ketiga perangkat di atas, lalu doakan agar anak2 kita selalu dalam lingkungan yg soleh, shg jd pembicaraan yg baik (bahkan membuat sejarahnya sendiri dg kebaikan) dimana ganjarannya adalah surga yg penuh hikmah....amiin
Penjelasan Detail
Surah Al-Mulk (67), ayat 23:
قُلْ هُوَ الَّذِي أَنشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَ
"Katakanlah, Dia-lah yang menciptakanmu dan memberikan pendengaran, penglihatan dan hati; sedikit sekali kamu bersyukur"
"Say: He it is Who brought you into being and made for you the ears and the eyes and the hearts: little is it that you give thanks"
Sebagaimana ayat di atas bahwa Allah yg telah menciptakan perangkat ilmu dan peradaban yang terdiri dari 3 unsur, yaitu:
1. Pendengaran, merupakan alat indera yang pertama kali berfungsi pada manusia dan merupakan salah satu pintu ilmu.
Latih anak kita untuk mau menjadi pendengar yg baik dengan memberikan contoh (sebagai wujud antusiasme/perhatian penuh kepada anak)
2. Penglihatan, unsur kedua yang dianugerahkan kepada manusia untuk dipergunakan (melihat hal2 yang baik)
Latih anak kita untuk selalu melihat sebuah kebaikan, beri contoh misalkan program indahnya berbagi, biarkan anak mengalaminya.
3. hati (nurani), merupakan gabungan rasa dan logika, unsur ketiga yang Allah Ta'ala ciptakan bagi manusia sehingga bisa tercipta contoh peradaban manusia (candi borobudur dll).
Latih anak untuk selalu 'melihat' dengan hati nuraninya, ajarkan anak tentang perbuatan mana yang benar/baik dan yang tidak benar, sehingga anak akan mempunyai filter atas segala perkataan dan perbuatannya.
Agar berfungsi dengan baik ketiga perangkat ilmu dan peradaban ini hrs dibingkai (packaging) dg nilai sebagaimana ayat berikut ini:
Surah Ash-Shuara (26), ayat 83:
رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
(Doa Nabi Ibrahim) "Ya Tuhanku berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh".
"My Lord: Grant me wisdom, and join me with the good".
---Meaning: bingkai ilmu dan peradaban itu adalah "hikmah" yaitu berupa;
1. Ilmu yang mendalam--orang yang berfikir dalam biasanya selalu mempunyai fikiran jernih (spesialist) ilustrasi sumur yg dlm biasanya airnya selalu jernih.
2. Ilmu yg diamalkan/aplikasikan, seseorang yang tahu ilmu agama lalu mengamalkannya berarti orang tersebut mendapatkan hikmah. Sedangkan orang yang mengetahui ilmu namun tidak mengamalkannya maka itu berarti orang tersebut hanya sebatas 'ilmu'
3. Pembicaraan yg santun, berkualitas dan mengandung ilmu. Berikut ayat yang menjelaskan:
Surah An-Nahl (16), ayat 125:
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yg lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk".
"Call to the way of your Lord with wisdom and goodly exhortation, and have disputations with them in the best manner; surely your Lord best knows those who go astray from His path, and He knows best those who follow the right way".
Contoh manusia dengan pembicaraan yang santun dan berkualitas adalah Siti khadijah, istri Rasulullah SAW. Beliau adalah wanita yg penuh hikmah, tak ada satu patah kata pun yg melukai dan perbuatan yg mengecewakan selama 25 th menikah dg Rasulullah SAW.
Dengan demikian tugas orang tua utamanya ibu sebagai garda terdepan dalam mendidik anak, untuk selalu memberikan contoh dalam berkata-kata yg baik sehingga anak mempunyai harga diri.
Dengan melatih ketiga perangkat yg diberikan Allah dan dibingkai dengan hikmah, maka ajarkan dan doakanlah anak agar dekat dengan lingkungan yang baik. Sebagaimana QS. 26 ayat 83 di atas"...dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh".
---Meaning: Hikmah itu juga didapat dari proses sosial, berteman dengan teman yang rajin mengaji maka kita pun biasanya akan rajin mengaji. "Persahabatan itu suka mencuri tabiat".
"Pertemanan dapat mempengaruhi seseorang".
"Dimana pun kamu berada lihatlah kiri- kananmu" (maknanya pilihlah sobat karib yg baik)
---dengan demikian kita membimbing anak kita untuk mengukir sejarahnya sendiri dan agar bisa menjd pembicaraan yg baik sbgm ayat berikut:
Surah Ash-Shuara, ayat 84:
وَاجْعَل لِّي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ
"Ya Allah jdkn aku mjd pembicaraan yg baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian".
"And ordain for me a goodly mention among posterity".
Surah Ash-Shuara, ayat 85:
وَاجْعَلْنِي مِن وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ
"Dan jadikn aku pewaris surga yg penuh kenikmatan".
"And make me of the heirs of the garden of bliss".
---Karena semua orang akan menjadi sejarah (wafat), maka tiap menit dan detik yg kita lalui...kita sedang menciptakan sejarah!.