DEPAN

Sungguh, kadang kejujuran itu terasa sangat menyakitkan, tetapi katakanlah dan luruskanlah saja niatmu

Hisablah dirimu sebelum di hisab Allah dan jangalah menyibukkan diri menghisab apalagi menghisap orang lain

Memang nikmat berbagi dalam kebaikan & kebenaran (modifikasi dari KZ)

Salah satu tugas dalam hidup ini begitu sederhana, hanya bersabar dan besyukur (AFF)

Orang yang melewatkan satu hari dalam hidupnya tanpa ada suatu hak yang ia tunaikan atau suatu fardu yang ia lakukan atau kemuliaan yang ia wariskan atau pujian yang ia hasilkan atau kebaikan yang ia tanamkan atau ilmu yang ia dapatkan,maka sungguh-sungguh ia telah durhaka pada harinya dan menganiaya diri. (Dr. Yusuf Al-qardhawi)

-----------------------------

http://refleksirifa.blogspot.com/

https://rifateashahihbukhari.blogspot.com

http://www.facebook.com/ridwan.farid.3990

id.linkedin.com/pub/ridwan-farid/6/17b/164

------------------------------------

YM & Gtalk : rifa120

Senin, 04 Januari 2016

KITA BUKANLAH SIAPA-SIAPA

sumber : copas dari group WA

KITA BUKANLAH SIAPA-SIAPA

Nu'man bin Tsabit yang dikenal dengan sebutan Abu Hanifah atau populer disebut Imam Hanafi (r.a), pernah berpapasan dengan anak kecil yang berjalan mengenakan sepatu kayu (terompah kayu).

Sang imam berkata :"Hati-hati Nak dengan sepatu kayumu itu, Jangan sampai kau tergelincir".

Bocah ini pun tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas perhatian Abu Hanifah.

"Bolehkah saya tahu namamu Tuan?" tanya si bocah.

"Nu'man namaku", Jawab sang imam."

Jadi, Tuan lah yang selama ini terkenal dg gelar Al-imamul al-a'dzham. (sang Imam agung) itu..??" Tanya si Bocah.

"Bukan aku yang memberi gelar itu, tapi Masyarakat-lah yang berprasangka baik dan memberi gelar itu kepadaku"

"Wahai Imam, hati-hatilah dengan gelarmu. Jangan sampai Tuan tergelincir ke neraka karena gelar!

Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia. Tapi gelarmu itu dapat menjerumuskanmu ke dalam api yang kekal jika kesombongan dan keangkuhan menyertainya".

Ulama besar yang diikuti banyak umat Islam itu pun tersungkur menangis tersedu-sedu.

Imam Abu Hanifah bersyukur, Siapa sangka, peringatan datang dari lidah seorang bocah.

Kesimpulannya:
Betapa banyak manusia tertipu karena jabatan, tertipu karena kedudukan, tertipu karena gelar, tertipu karena Harta yang berlimpah, tertipu karena status sosialnya.

Jangan sampai kita tergelincir, menjadi angkuh dan sombong karena gelar, jabatan, status sosial dan kebesaran di dunia.

"semoga bermanfaat untuk bahan instrospeksi" Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh  ... Sehat selalu lahir dan bathin tambah taqwa untuk Sahabatku semua 🙏😊

5 Langkah Tetapkan Target yang SMART!

sumber :  http://shiftindonesia.com/menetapkan-target-yang-smart/

5 Langkah Tetapkan Target yang SMART!

 

SMART adalah filosofi yang digunakan untuk membantu anda menetapkan target dan tujuan, misalnya dalam project management, employee performance management, atau personal development. Beberapa orang menyamakannya dengan istilah KPI (Key Performance Indicators). Singkatan ini pertama kali digunakan dalam Management Review edisi November 1981 oleh George T. Doran.
Apa itu SMART?
SMART adalah:
S – SpecificSignificant, Stretching, Simple
M – MeasurableMeaningful, Motivational, Manageable
A – AttainableAppropriate, Achievable, Adjustable, Ambitious, Aligned, Action-focused
R – RelevantResult-Based, Results-oriented, Resourced, Resonant, Realistic
T – TimelyTime framed, Timed, Time-based,  Time-bound, Time-Specific, Timetabled
Beberapa orang senang menambahkannya dengan akhiran ‘ER’ menjadi ‘SMARTER’. E = Enjoyable, R = Relevant.
Menyusun Target yang SMART
Seperti yang dijabarkan oleh Paul J. Meyer dalam bukunya, Attitude is Everything, berikut beberapa penjelasan mengenai karakteristik yang S.M.A.R.T dalam menetapkan target:
SPECIFIC
Kata yang pertama ini menekankan pentingnya menetapkan target yang spesifik; benar-benar spesifik. Hindari target yang terlalu umum atau kurang mendetail. Target tidak boleh ambigu, harus jelas, dan dipaparkan dengan bahasa yang lugas. Misalnya, tetapkan target seperti ini: “tingkatkan penjualan dari 500 menjadi 1000 buah apel dalam sehari” dan hindari “tingkatkan omset dari penjualan apel per-hari”.
Untuk menetapkan tujuan yang spesifik, anda harus menyampaikan kepada tim seluruh harapan dan keinginan dengan spesifik, mengapa hal ini penting, siapa yang akan terlibat, dimana akan dijalankan, dan atribut apa saja yang penting. Suatu tujuan (target) yang spesifik biasanya akan menjawab pertanyaan “5W” ini:
  • What: apa yang ingin saya capai?
  • Why: Mengapa harus dicapai? (alasan yang spesifik; tujuan dan keuntungan dari pencapaian target tersebut)
  • Who: Siapa yang terlibat?
  • Where: Dimana target akan dicapai? (identifikasi lokasi)
  • Which: Identifikasi persyaratan untuk mencapai target dan kendala yang menghalagi tercapainya target.
MEASURABLE
Kata yang kedua menekankan pentingnya kriteria yang digunakan untuk mengukur besarnya kemajuan yang dibuat dalam mencapai target. Filosofi yang melatar-belakangi poin ini adalah: “Jika target tidak dapat diukur, mustahil untuk mengetahui apakah anda telah membuat kemajuan dalam mencapai tujuan akhirnya”. Mengukur kemajuan akan membantu tim untuk tetap berada dalam jalur yang benar, menepati tenggat waktu, dan merasakan semangat dan euforia ketika memperoleh hasil yang menggembirakan di setiap pencapaian yang membawa mereka lebih dekat kepada tujuan.
Target yang terukur akan mampu menjawab salah satu pertanyaan:
  • Berapa banyak?
  • Bagaimana anda mengetahui bahwa target tersebut telah tercapai?
ATTAINABLE
Kata yang ketiga menekankan bahwa target harus realistis dan dapat dicapai. Target tidak boleh dibuat terlalu mudah (untuk performa standar tim anda), tapi juga tidak boleh terlalu sulit sehingga terasa mustahil untuk dicapai. Target yang ditetapkan akan dapat dicapai jika: anda telah menentukan apa yang paling penting, lalu mampu membayangkan langkah-demi-langkah untuk mewujudkannya. Untuk itu, anda akan mengembangkan perilaku, kemampuan, keahlian, dan kapasitas finansial untuk mencapainya.
Target yang attainable akan menjawab pertanyaan seperti:
  • How: Bagaimana target tersebut akan dicapai?
RELEVANT
Kata keempat menekankan pentingnya memilih target yang tepat. Target yang dibuat oleh bank manager untuk membuat “50 sandwich isi mentega kacang dan jeli sebelum jam 2 siang” bisa jadi merupakan target yang Spesifik, Measurable, Attainable, dan Timely, namun tidak Relevan. Seringkali anda membutuhkan dukungan berbagai pihak untuk mencapai target: sumber daya, masukan dari Champion, dan apapun yang dapat membantu meruntuhkan tembok penghalang. Target yang relevan untuk atasan anda, tim anda, dan organisasi anda akan mendapatkan dukungan yang anda butuhkan itu.
Target yang relevan, jika tercapai, akan mendorong tim, departemen, dan organisasi lebih maju. Sebuah target yang mendukung atau selaras dengan target-target lainnya akan dianggap sebagai target yang relevan.
Sebuah target yang relevan akan memberikan jawaban ‘ya’ untuk semua pertanyaan ini:
  • Apakah target ini layak diperjuangkan?
  • Apakah target ini ada di waktu yang tepat?
  • Apakah target ini sesuai dengan kebutuhan dan target anda yang lain?
  • Apakah anda orang yang tepat untuk mengejar target ini?
TIMELY
Kata kelima menekankan pentingnya menepatkan target dengan kerangka waktu, yaitu memberikan deadline pencapaian target. Komitmen kepada deadline akan membantu tim untuk tetap fokus menjalankan pekerjaan untuk memenuhi target tepat waktu, atau bahkan lebih cepat. Ini adalah bagian dari filosofi SMART yang melindungi target dari serangan krisis sehari-hari yang biasa terjadi dalam organisasi. Target dengan tenggat waktu akan menimbulkan urgensi.
Target dengan tenggat waktu akan menjawab pertanyaan berikut:
  • Kapan?
  • Apa yang bisa saya lakukan (selesaikan) dalam 6 bulan dari sekarang?
  • Apa yang bisa saya lakukan (selesaikan) dalam 6 minggu dari sekarang?
  • Apa yang bisa saya lakukan (selesaikan) hari ini?