DEPAN

Sungguh, kadang kejujuran itu terasa sangat menyakitkan, tetapi katakanlah dan luruskanlah saja niatmu

Hisablah dirimu sebelum di hisab Allah dan jangalah menyibukkan diri menghisab apalagi menghisap orang lain

Memang nikmat berbagi dalam kebaikan & kebenaran (modifikasi dari KZ)

Salah satu tugas dalam hidup ini begitu sederhana, hanya bersabar dan besyukur (AFF)

Orang yang melewatkan satu hari dalam hidupnya tanpa ada suatu hak yang ia tunaikan atau suatu fardu yang ia lakukan atau kemuliaan yang ia wariskan atau pujian yang ia hasilkan atau kebaikan yang ia tanamkan atau ilmu yang ia dapatkan,maka sungguh-sungguh ia telah durhaka pada harinya dan menganiaya diri. (Dr. Yusuf Al-qardhawi)

-----------------------------

http://refleksirifa.blogspot.com/

https://rifateashahihbukhari.blogspot.com

http://www.facebook.com/ridwan.farid.3990

id.linkedin.com/pub/ridwan-farid/6/17b/164

------------------------------------

YM & Gtalk : rifa120

Rabu, 12 Desember 2012

Kajian TVRI : Komunikasi & Pendidikan anak


Istilah komunikasi dalam Islam secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut, 

  1. qaulan maisyura (perkataan lembut dan melegakan), 
  2. qaulan ma’rufan (perkataan baik yang sesuai dengan kondisi pihak – pihak yang berkomunikasi), 
  3. qaulan layyinan (perkataan baik yang disertai penguatan dengan contoh), 
  4. qaulan syadiidan (perkataan argumentatif dan menguatkan) adalah keragaman pola dan prinsip komunikasi yang secara substansial menunjukkan metode yang berbeda untuk konteks dan tujuan yang berbeda pula. 



Kemampuan bicara berarti kemampuan berkomunikasi. Berkomunikasi adalah sesuatu yang dihajatkan di hampir setiap kegiatan manusia. Hampir 75 % sejak bangun dari tidur manusia berada dalam kegiatan komunikasi. 

Dengan komunikasi kita dapat membentuk saling pengertian dan menumbuhkan persahabatan, memelihaKra kasih sayang, menyebarkan pengetahuan, dan melestarikan peradaban. Akan tetapi, dengan komunikasi, juga kita dapat menumbuh-suburkan perpecahan, meng¬hidupkan permusuhan, menanamkan kebencian, merintangi kemajuan, dan menghambat pemikiran. 


Prinsip-prinsip Komunikasi dalam Al-Qur'an

a.  Prinsip Qaulan balighan 

Maka Bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: "Demi Allah, Kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna". Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan Katakanlah kepada mereka Perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. (QS An-Nisaa 4 : 62-63) 



Menurut al-Ishfahani dalam buku Al-Mufradat fi Gharib Al-Qur'an, ditahqiq oleh Muhammad Sayyid Kailani, bahwa perkataan tersebut me¬ngan¬dung tiga unsur utama, yaitu 

  1. Bahasanya tepat sesuai kondisi lawan bicara 
  2. Substansinya sesuai dengan yang dikehendaki (jelas), dan 
  3. isi perkataan adalah suatu kebenaran. 

Sedangkan term baligh dalam konteks pembicara dan lawan bicara, adalah bahwa si pembicara secara sengaja hendak menyampaikan sesuatu dengan cara yang benar agar bisa diterima oleh pihak yang diajak bicara.  


b.  Prinsip Qaulan kariman  

 Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia (QS Al Isra 17: 23)  

Ada dua ketetapan Allah yang menjadi kewajiban setiap manusia, yaitu menyembah Allah dan berbakti kepada kedua orang tua.

hadis dinyatakan: Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw. Bersabda, "Merugilah 3x, seseorang yang menemukan salah satu atau kedua orang tuanya sudah lanjut usia tidak bisa masuk surga” (HR. Ahmad) 

Pendidikan dan Komunikasi dengan Anak

Komunikasi kita terhadap  tiap anak berbeda, jadi tratmentnya tiap amak  harus beda-beda

Kita saat ini mengamati jiwa kepempimpinan pada laki-laki itu kurang, harus  harus ditingkatkan. Yg lebih cenderungan bekerja wanita. Lihat didalam

Laki-laki dilihat bukan hanya dari sisi kepemimpinan saja, tetapi juga Keteladanan rosul, membantu istri, mengayomi anak, berperan di masyarakat. Memahami perannya.

Yang muda harus kita sayangi, Ali bin thalib  mengatakan :  ajari anak-anakmu sesuai kondisi zamannya. Kita ortu harus mengikuti perkembangan zaman, tetapi tidak terbawa. Kata Bro, brur, dll gak masalah dipakai dalam komunikasi dengan anak. Lebay, unyu unyu, ortu harus paham,

Ortu berperan sebagai ayah, teman, sahabat, dll. Tidak hanya sebagai ayah (top down)

Tidak membahasakan diluar konteks. Contoh lue gua.

Istri hormat, suami bertangunggjawab.
Kita ingin hidup ideal. Tapi ini dunia, akan dihadapi fakta dilapangan. Ada pergeseran, tetapi ortu harus konsten pada korider. Mendidik anak tidak sama tiap keluarga. Cara pendidikan ke tiap anak berbeda sesuai karakter masing-masing

Kita jangan menolak desakan dari luar, kecuali kita menyiapkan tameng dulu.

Ibu mengambil peran ayah. Wanita bekerja tidak jadi masalah, tetapi sudah jelas hak dan kewajiban. Dan harus dipenuhi.


Teladan rosul dalam keluarga sebagai ayah, pemimpin, partner istri., Contoh baju sobek di jahit sendiri.

Kita diminta untuk mejagalah keluargamu dari api neraka

Tidak ada komentar: