DEPAN

Sungguh, kadang kejujuran itu terasa sangat menyakitkan, tetapi katakanlah dan luruskanlah saja niatmu

Hisablah dirimu sebelum di hisab Allah dan jangalah menyibukkan diri menghisab apalagi menghisap orang lain

Memang nikmat berbagi dalam kebaikan & kebenaran (modifikasi dari KZ)

Salah satu tugas dalam hidup ini begitu sederhana, hanya bersabar dan besyukur (AFF)

Orang yang melewatkan satu hari dalam hidupnya tanpa ada suatu hak yang ia tunaikan atau suatu fardu yang ia lakukan atau kemuliaan yang ia wariskan atau pujian yang ia hasilkan atau kebaikan yang ia tanamkan atau ilmu yang ia dapatkan,maka sungguh-sungguh ia telah durhaka pada harinya dan menganiaya diri. (Dr. Yusuf Al-qardhawi)

-----------------------------

http://refleksirifa.blogspot.com/

https://rifateashahihbukhari.blogspot.com

http://www.facebook.com/ridwan.farid.3990

id.linkedin.com/pub/ridwan-farid/6/17b/164

------------------------------------

YM & Gtalk : rifa120

Minggu, 26 Juli 2015

Kewajiban Suami dan Istri



Dicopas dari Email Wildi Khalid KEI

Rasulullah SAW bersabda, Apabila seorang wanita (istri) itu telah melakukan shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, menjaga harga dirinya dan mentaati perintah suaminya, maka ia diundang di akhirat supaya masuk surga berdasarkan pintunya mana yang ia suka (sesuai pilihannya),(HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani).

Percakapan ringan sore hari…….
Di waktu sore hari…ku dapati Ibu sedang sibuk memasak di dapur.
“Ibu masak apa? Bisa ku bantu?”
“Ini masak gurame goreng. Sama sambal tomat kesukaan Bapak” sahutnya.
“Alhamdulillah.. mantab pasti.. Eh Bu.. calon istriku kayaknya dia tidak bisa masak loh…”
“Iya terus kenapa..?” Sahut Ibu.
“Ya tidak kenapa-kenapa sih Bu.. hanya cerita saja, biar ibu tak kecewa, hehehe”..
“Apa kamu pikir bahwa memasak, mencuci, menyapu, mengurus rumah dan lain lain itu kewajiban wanita?
”Aku menatap Ibu dengan tak paham.
Lalu beliau melanjutkan: “Ketahuilah Nak, itu semua adalah kewajiban lelaki. Kewajiban kamu nanti kalau sudah beristri,” katanya sambil menyentil hidungku.
“Lho, bukankah Ibu setiap hari melakukannya?”Aku masih tak paham juga.
“Kewajiban istri adalah taat dan mencari ridho suami.” kata Ibu.
“Karena bapakmu mungkin tidak bisa mengurusi rumah, maka Ibu bantu mengurusi semuanya. Bukan atas nama kewajiban, tetapi sebagai wujud cinta dan juga wujud istri yang mencari ridho suaminya…..”Saya makin bingung Bu.
“Baik, anandaku sayang. Ini ilmu buat kamu yang mau menikah.
”Beliau berbalik menatap mataku. “Menurutmu, pengertian nafkah itu seperti apa? Bukankah kewajiban lelaki untuk menafkahi istri? Baik itu sandang, pangan, dan papan?” tanya ibu.
“Iya tentu saja Bu..”“Pakaian yang bersih adalah nafkah. Sehingga mencuci adalah kewajiban suami. Makanan adalah nafkah. Maka kalau masih berupa beras, itu masih setengah nafkah. Karena belum bisa di makan. Sehingga memasak adalah kewajiban suami. Lalu menyiapkan rumah tinggal adalah kewajiban suami. Sehingga kebersihan rumah adalah kewajiban suami.
”Mataku membelalak mendengar uraian Bundaku cerdas kebanggaanku ini.“Waaaaah.. sampai segitunya Bu..?
Lalu jika itu semua kewajiban Suami. Kenapa Ibu tetap melakukan itu semuanya tanpa menuntut Bapak sekalipun?”
“Karena Ibu juga seorang istri yang mencari ridho dari suaminya. Ibu juga mencari pahala agar selamat di akhirat sana. Karena ibu mencintai ayahmu, mana mungkin ibu tega menyuruh ayahmu melakukan semuanya. Jika ayahmu berpunya mungkin pembantu bisa jadi solusi. Tapi jika belum ada, ini adalah ladang pahala untuk Ibu.
Dari Abdullah bin Salam ra, Rasullullah SAW. Bersabda :
“ Sebaik-baik istri yaitu yang menyenangkanmu ketika kamu lihat, taat kepadamu ketika kamu suruh, menjaga dirinya dan hartamu ketika kamu pergi .“ ( HR. Thabrani )
”Aku hanya diam terpesona.
“Pernah dengar cerita Fatimah yang meminta pembantu kepada Ayahandanya, Nabi, karena tangannya lebam menumbuk tepung? Tapi Nabi tidak memberinya.
Atau pernah dengar juga saat Umar bin Khatab diomeli istrinya? Umar diam saja karena beliau tahu betul bahwa wanita kecintaannya sudah melakukan tugas macam-macam yang sebenarnya itu bukanlah tugas si istri.”
“Iya Buu…”Aku mulai paham, “Jadi laki-laki selama ini salah sangka ya Bu, seharusnya setiap lelaki berterimakasih pada istrinya. Lebih sayang dan lebih menghormati jerih payah Istri.”Ibuku tersenyum.
“Eh... Pertanyaanku lagi Bu, kenapa ibu tetap mau melakukan semuanya padahal itu bukan kewajiban Ibu?”
“Menikah bukan hanya soal menuntut hak kita, nak. Istri menuntut suami, atau sebaliknya. Tapi banyak hal lain. Menurunkan ego. Menjaga keharmonisan. Mau sama mengalah. Kerja sama. Kasih sayang. Cinta. Dan persahabatan. Menikah itu perlombaan untuk berusaha melakukan yang terbaik satu sama lain. Yang wanita sebaik mungkin membantu suaminya. Yang lelaki sebaik mungkin membantu istrinya. Toh impiannya rumah tangga sampai surga”…
“Masya Allah…. eeh kalo calon istriku tahu hal ini lalu dia jadi malas ngapa-ngapain, gimana Bu?”
“Wanita beragama yang baik tentu tahu bahwa ia harus mencari keridhoan Suaminya.Sehingga tidak mungkin setega itu. Sedang lelaki beragama yang baik tentu juga tahu bahwa istrinya telah banyak membantu. Sehingga tidak ada cara lain selain lebih mencintainya.”

Dari Abu Sa’id ra, Nabi SAW. Bersabda : “ Sesungguhnya seorang suami melihat istrinya ( Dengan kasih sayang ) dan istrinya pun melihatnya ( Dengan kasih sayang pula ), Maka Allah melihat
keduanya dengan pandangan kasih sayang, Dan bila suami
memegang telapak tangan istrinya, maka dosa-dosa mereka keluar
dari celah jari-jari tangan mereka.” ( HR. Rafi’I )

Tidak ada komentar: